Kisah bayi kembar berikut ini sangat mengiris hati.
Mengapa tidak, baru empat hari lahir ke dunia, dua b4yi kembar laki-laki ini sudah jadi yat1m piatu.
Diceritakan bahwa bay1 mal4ng yang diberi nama Hasan dan Husen ini lahir pada tanggal 9 januari 2020.
Setelah satu jam dil4hirkan, sang bayi harus menerima nasib sebagai p1atu.
Ibundanya yang akan merawat dan membesarkan mereka meningg4l dunia tepat satu jam setelah melahirkan.
Masih dalam suasana dvka, bayi merah ini harus kembali kehil4ngan ayahnya setelah empat hari kep3rgian ibundanya. Mal4ngnya, sang ayah yang bernama Samsiri itu meningg4l dunia pada tanggal 13 Januari 2020.
Kini, dua anak kembar itu diasuh oleh pamannya yang merupakan adik dari ayah mereka.
Sementara mengasuh Hasan dan Husen, pamannya juga memiliki enam anak dan bekerja hanya sebagai petani.
Bayi itu kini tinggal di Jorong Simpang Godang Nagari Sungai Aur, Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Kisah bayi kembar ini dibagikan oleh pemilik akun Facebook Eddie Sikumbang di Grup Facebook Rumah Minang Manimbau Pulang.
Ia juga memposting foto-foto bayi kembar itu yang tampak diselimuti kain jarik dari kep4la hingga ujung kakinya.
Karena k0ndisi pamannya yang tidak punya, kehidupan mereka pun sangat memprihatinkan.
Kedua bayi itu tampak hanya dibaringkan di tikar dan diberi bantal besar saja.
Tidak ada kasur bayi yang hangat untuk melindungi tubuhnya.
Begini kisah lengkapnya:
“Hasan dan Husen Lahir tanggal 09 Januari 2020.
Kembar yang mal4ng karena satu jam setelah mereka lahir ke dunia Ibunda tercinta yang akan merawat dan membesarkan mereka meningg4l dunia.
Masih dalam suasana duka empat hari setelah kehil4ngan Ibu tepatnya pada tanggal 13 Januari sang ayah (Samsiri) dipanggil Il4hi.
Lengkap sudah duk4 mereka. Dihari kelahiran mereka langsung menjadi Piatu di usia empat hari mereka menjadi Yatim P1atu.
Sekarang sikembar diasuh oleh adik Almarhum ayah sikembar yang mempunyai tanggungan enam orang anak dengan suami seorang petani.
Sebagai Muslim kita berkewajiban menyantuni sikembar Yatim Piatu ini.
Yang tinggal di Jorong Simpang godang Nagari Sungai Aur.pasaman barat sumatera barat”
Sumber : cerpensehati / maibaca.net/santaikaw